Selasa, 05 Desember 2017

WAWANCARA ORANG TUA DAN TES SELEKSI MASUK SEKOLAHNYA FAHMI

Pada postingan kemarin saya sudah berbagi pengalaman saya yang langsung “sreg” ketika pertama kali survey sekolah untuk Fahmi, yaitu di SD Muslim Cendekia. Kali ini, saya akan ceritakan masalah wawancara orang tua dan tes kemampuan anak yang baru saja kita jalani.
Seperti yang sudah saya ceritakan di postingan sebelumnya, bahwa untuk bisa diterima di SD Muslim Cendekia terlebih dahulu harus melewati tes seleksi masuk, yang terdiri dari wawancara orang tua lengkap (Ayah Ibu) dan tes kemampuan anak. Nah pada Hari Sabtu kemarin kami bertiga datang ke SD Muslim Cendekia untuk menjalani tes seleksi tersebut.
Setelah kami datang di SD Muslim Cendekia, saya dan suami diarahkan ke ruang Kepala sekolah untuk bertemu Bu Bilqis, kepala SD Muslim Cendekia. Sementara Fahmi diarahkan masuk ke kelas untuk menjalani tes kemampuan anak.
          Di ruang Kepala sekolah, saya dan suami menjalani wawancara bersama Ibu Kepala Sekolah. Intinya sih kami diajak berdiskusi seputar komitmen bersama antara orang tua dan sekolah dalam usaha mendidik anak secara bersama-sama. Ya, agar ada kesinkronan antara apa yang dibelajarkan di sekolah dengan tindak lanjutnya saat anak sudah di rumah.
Selain itu, kami juga berdiskusi hal-hal yang berkenaan dengan keseharian anak. Contohnya masalah alergi makanan dan sakit bawaan. Menurut saya pribadi, hal tersebut penting karena berkaitan dengan keselamatan anak selama di sekolah. Jadi ada tindakan preventif terhadap hal-hal yang bisa membahayakan anak nantinya. Dengan adanya pertanyaan awal itu saya merasa SD Muslim Cendekia ini care dengan calon anak didiknya. Saya jadi merasa semakin yakin deh dengan SD Muslim Cendekia ini. Hehehe. Dan pastinya masih banyak pertanyaan lain, tapi intinya ya seputar keseharian anak sih.
Sementara itu, Fahmi yang telah selesai terlebih dahulu menjalani tes kemampuan anak terlihat ceria saat menyusul kami ke ruang kepala sekolah. Saat dirumah dia cerita, “Tadi sama Bapak dan Ibu guru yang dikelas diajak belajar”. Selama tes pun Fahmi mengaku tidak merasa deg-deg sama sekali, tapi dia merasa enjoy aja. Sambung Fahmi, “Tadi dikelas aku ditanya buah-buahan, warna, huruf, angka, membaca, menulis, berhitung, dan mengaji”. Dan alhamdulillah, Fahmi merasa lancar dan bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan Bapak dan Ibu guru dikelas. FYI, kata Fahmi ga terlalu sulit kok pertanyaannya karena memang masih dasar sekali.
Saya dan suami merasa lega, baik kami berdua maupun Fahmi telah selesai menjalani tes wawancara dan tes kemampuan anak dengan lancar. Saya jadi ga sabar ingin segera mendapatkan pengumuman kalau Fahmi diterima di SD Muslim Cendekia. Hehehe. Tidak apa-apa saya optimis sedikit, kan Allah sesuai prasangka hambaNya. Meskipun sebenarnya saya juga deg-degan hehehe. Do’ain aja deh semoga Fahmi diterima di SD Muslim Cendekia.

Oiya, sepulang dari SD Muslim Cendekia kami mau jalan-jalan. Hitung-hitung buat refreshinglah hehehe. Tunggu cerita kami jalan-jalan ya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar